Bahagia Itu Sederhana
Bahagia rasanya ketika karyaku menjadi konten dalam promosi sekolah.
Ya, SUBAPOLI merupakan karyaku saat aktualisasi Latsar. Kala itu Maret 2019 saya memilih mengembangkan ide tersebut. Saya pun di amanati oleh Kepala Sekolah untuk mengembangkan sebagai RTL untuk membuat SUBAPOLI di semua kelas. Wah berat juga. Tetapi tak masalah, dengan kerjasama guru kelas masing-masing Alhamdulillah akhirnya bisa terpenuhi.
SUBAPOLI kepanjangan dari sudut baca dan pohon literasi. Tujuan utama membuatnya untuk menunjang kegiatan literasi di kelas. Agar siswa kami gemar membaca disela padatnya jadwal kegiatan mereka. Dengan tempat yang tidak begitu luas, di pojok ruang kelas kami terdapat rak buku, pagar, karpet dan pohon literasi yang digunakan untuk memajang hasil karya literasi anak didik kami. Bagi siswa SD sudah bisa membuat puisi, gambar atau cerpen dan dipajang di pohon literasi tersebut adalah suatu kebanggan tersendiri.
Pohon literasi yang kami buat, memang benar-benar berasal dari ranting pohon. Saya mengambilnya dari pohon asam jawa. Kenapa saya memilih pohon itu, tak lain atas saran tukang kayu yang katanya jangan ditanya tentang keawetannya. Selain itu, pertimbangan saya juga karena pohon asam jawalah yang banyak rantingnya sehingga akan tampil menawan. Dan jujur, di pekarangan bapak hanya ada pohon itu yang bisa saya tebang.
Kembali ke proses pembuatan pohon literasi. Setelah memilih ranting yang pas menurut kita, kemudian lakukan pengeringan hingga rontok daunnya, dengan cara dijemur di bawah terik sinar matahari. Memang memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu, tetapi jika tidak kering maka akan cepat rusak. Tantangannya pun pengamanan ekstra, karena pernah baru proses penjemuran ranting tersebut diambil orang untuk kayu bakar.
Setelah kering, ranting tersebut di cor semen pada pot bunga. Setelahnya dicat agar lebih mengkilat dan awet dengan cat warna kayu. Barulah setelah itu pohon literasi tersebut dihias dengan bunga plastik atau daun ataupun sesuai kreatifitas kita.
Kembali ke promosi sekolah. Untuk promosi tahun ini sekolah kami bekerjasama dengan fotografer yang beliau sebenarnya sedang hunting objek foto tentang sekolah. Setali tiga uang, akhirnya sekolah kami bersedia. Dan hasil karyaku menjadi salah satu kontennya. Alhamdulillah selain karya, yang membuat pun menjadi artisnya.
Bersama dengan siswa kelas VI, saya selaku gurunya mengikuti sesi foto dan video yang menguras tenaga. Ternyata selama dan sesulit itu ya hanya untuk mengambil gambar yang pas.
Tunggu ya di postingan saya berikutnya untuk hasil jepretan sang fotografer. Karena foto-foto di atas hanya hasil jepretan amatir dengan kamera smartphone saya.
#SUBAPOLI
#PromosiSDKaranggayam
Subapoli
BalasHapusBagus juga idenya
BalasHapus