Dewi Gumi
Setelah 6 hari sibuk beraktivitas di sekolah, ditambah lagi kegiatan PPG yang kerjaannya berteman dengan laptop. Maka hari Minggu saatnya bercengkrama bersama keluarga. Sudah menjadi kesepakatan kami, hari Minggu waktunya jalan-jalan. Sejak bangun tidur tadi berbagai objek wisata memenuhi anganku, mau kemana ya? Akhirnya kami pun sepakat untuk ke Candi Ijo di daerah Prambanan. Jalan-jalan sekalian berkunjung ke rumah sahabat yang sudah lama tidak bersua. Langsung chat "Hari ini ada agenda ga bu?". Dan jawabnya, ada acara kondangan. Ya sudahlah, akhirnya balik arah 180 derajat ke arah barat menuju Taman Puspa Gading di Kecamatan Bantul.
Saya pun menghubungi teman yang punya lapak di sana, sekalian jalan-jalan dan meet up dengannya. Dapat info bahwa di sana ada wahana baru Edum Park. Wah pasti seru nih. Melajulah motor kami melewati jalan beraspal. Sampai di lokasi, ternyata oh no, parkiran penuh hingga ke jalan, terbayang bagaimana suasananya. Inginnya fresh yang ada malah syumuk deh. Padahal kami sudah membayangkan terapi ikan, menikmati suasana taman yang asri, dan bisa mengunjungi wahana baru.
Okelah, sekedar berhenti di jalan untuk berfoto, agar bisa memberikan kabar ke teman kalau sudah sampai tujuan dan permohonan maaf tidak jadi mampir. Kami memutuskan melanjutkan perjalanan. Tak disangka ternyata, sekitar 500 meter kami melaju, ada objek wisata yang baru kami ketahui, Dewi Gumi namanya. Menurut informasi, sudah dibuka setahun yang lalu, dan masih terus dilakukan pembenahan.
Dewi Gumi kepanjangan dari Desa Wisata Gunung Mijil. Destinasi wisata ini telah diresmikan oleh Bupati Bantul pada 9 September 2020. Dewi Gumi berada di Dusun Gandekan, Guwosari, Pajangan, Bantul. Dewi Gumi menyajikan spot foto yang menarik. Terdapat patung Pangeran Diponegoro dengan kudanya, Replika Kentong Titer, juga gazebo-gazebo yang berada di bukit tersebut.
Gunung Mijil merupakan saksi bisu dari kemenangan pertama pasukan Pangeran Diponegoro yang berdampak sangat besar bagi jalannya Perlawanan Diponegoro selanjutnya. Dan dari peristiwa inilah yang memicu terjadinya Perang Jawa (1825-1830) dibawah kepemimpinan Pangeran Diponegoro. Gunung Mijil menjadi pusat informasi dari telik sandi yang mengintai pergerakan kedatangan Belanda yang kemudian disampaikan keseluruh wilayah Selarong dengan tanda Kentong Titer yang kemudian disambut bersautan dari Semanjir, Banjaran, dan dusun-dusun di sekitar Selarong sebagai tanda untuk bersiap perang. (sumber dari informasi tertulis di gazebo).
Inilah cerita jalan-jalan Mingguku yang terpaut di Dewi Gumi. Yuk yang ingin mengenal sejarah, kunjungilah Dewi Gumi, destinasi wisata baru di Bantul Projotamansari.
#jalan-jalan
#Day12NovAISEIWritingChallenge
Komentar
Posting Komentar