Ujian dari Ilahi
Ceritaku kali ini terinspirasi dari blog milik sahabatku "dayli_Rofiana". Aku mau cerita tentang ujian dari Alloh yang hadir tepat disaat aku mempersiapkan ujian CPNS 2018. Ujian kali itu juga merupakan kesempatan terakhirku. Setelah 4 kali sebelumnya mengikut tes CPNS di beberapa kabupaten karena memang langkanya formasi sesuai jurusanku yang dulu.
Niat hati memang ingin mempersiapkan sebaik-baiknya, tetapi tugas mengajar dan tugas tambahan lainnya benar-benar menyita waktuku. Jangankan untuk fokus belajar mempersiapkan ujian, fokus mengerjakan administrasi guru pun terkendala karena tugas tambahan yang tidak bisa ditawar deadlinenya. Maka dari itu belajarku hanya angin lalu saja.
Dua minggu sebelum pelaksanaan SKD, ya sore itu suamiku kecelakaan ketika berangkat bekerja. Dia mengalami patah tulang selangka tangan kanan, dan harus operasi pasang platina. Waktuku sepenuhnya aku gunakan untuk mengurus pengobatan suami, mengurus rumah juga antar jemput anak sekolah. Aku harus benar-benar menjadi wanita perkasa waktu itu, yang biasanya aku adalah istri yang manja. Tersirat gurat kesedihan di wajah suamiku.
Waktu berjalan, aku sama sekali tidak bisa belajar. Aku ingat pesan sahabatku yang sudah lebih dahulu menjadi PNS, mintalah doa kepada siapa saja yang ditemui. Ya, itulah yang aku lakukan. Meminta doa suami, orang tua, mertua, saudara, tetangga, sahabat, teman dan siapapun yang menyapaku mengajak berbincang tentang seleksi CPNS.
Saat pelaksanaan SKD, aku benar-benar panik bukan main. Bagaimana tidak, tanpa persiapan menghadapi soal berparagraf panjang dan opsi yang juga panjang dengan waktu yang terbatas. Ya Alloh ya Robbi, sepanjang waktu mengerjakan soal hatiku terus berucap doa dan bersholawat kepada Nabi. Air mata pun mengalir tak henti-henti, kenapa aku tidak bisa mengatur waktuku jauh-jauh hari diawal pendaftaran, itulah salah satu penyesalanku. Detik-detik terakhir, masih ada 5 soal yang belum aku jawab, hingga hanya asal klik dan waktu pun berhenti menampilkan hasil ujianku. Alhamdulillah, nilaiku mencapai passing grade. Antara percaya dan tidak, aku tergugu menangis di depan layar itu.
Waktu pun berjalan, dua minggu sebelum pelaksanaan SKB, aku harus opname karena Thypus dan gejala Demam Berdarah. Lagi-lagi Alloh mengujiku. Mungkin orang lain banyak yang bilang tenang saja kan sudah passing grade. Tapi kegelisahan tetap aku rasakan, bagaimana bisa aku tenang. Alhamdulillah, akhirnya bisa mengikuti SKB dengan lancar.
Buat semuanya yang waktu itu mendoakanku, terimakasih banyak, semoga Alloh memberikan balasan yang lebih indah. Doa-doa kalian telah membuka pintu rezeki untukku, semoga barokah dan selalu amanah.
#curhat
#150katabercerita #AISEIWritingChallenge
#Dec4AISEIWritingChallenge
Sangat relijius
BalasHapusTerimakasih pak
BalasHapus